KERIPIK
TETAP PEDAS, OMZET MAKIN GANAS
(Mengenal Manajemen Produksi Mutu Keripik Pedas
Franchise)
Yuyun
Anwar
Food
Consultant, Praktisi Pangan dan Pendampingan Usaha Pangan
Konsultasi
: yuyun_anwar@yahoo.com,
tw: yuyun_anwar sms : 08176456368
IG yuyun_anwar
Mengenal
Tehnik Pengawetan Keripik Yang Baik
Keripik pedas adalah aneka olahan makanan keripik
yang bisa terbuat dari bahan ubi, sayuran atau olahan tepung lainnya dengan
menggunakan tehnik pengawetan kering. Yakni keripik menjadi awet di suhu ruang
dalam masa tertentu karena berkurangnya kadar air sehingga pertumbuhan bakteri
jamur dan kapang terhambat.
Keripik merupakan snak ringan yang sudah lama
dikembangkan baik secara tradisional maupun modern dengan menggunakan mesin dan
peralatan canggih. Bahan baku keripik sangat menentukan mutu dan rasa yang akan
dihasilkan snak. Keripik adalah makanan ringan yang disajikan sebagai teman
minum, saat senggang atau sebagai camilan pengisi sebelum makanan utama.
Keripik pedas merupakan variasi dari jenis keripik
yang ada dengan balutan unik pedas berjejang/level sehingga menciptakan sensasi
yang tiada tara. Pedas adalah salah rasa yang digemari dan adiktif. Inilah
salah satu alasan mengapa usaha dengan basis pedas selalu banyak penggemar,
pedas menciptakan “adiktif” bahkan ada bahasa jawa “kapok Lombok” yakni meski
kepedesan minta ampun tapi terus ketagihan pengen makan lagi dan lagi.
Keripik kering bisa digoreng dengan menggunakan
minyak, oven,panggang atau dengan menggunakan pasir. Cara pengeringan yang
berbeda beda menghasilkan rasa yang berbeda pula. Keripik paling banyak
digoreng denga menggunakan minyak goreng sampai mekar dan kandungan air nya
berkurang banyak. Semakin kering semakin awet. Setelah kering keripik dilapisi
dengan salutan gula atau bumbu tabur aneka rasa dengan level pedas berjenjang.
Standard Yang
Baik Pembuatan Keripik Agar mutu Konsisten
Mutu yang konsisten adalah syarat mutlak untuk
menjual produk dengan cara franchise. Konsistensi produk bisa terwujud jika
perusahaan memilik prosedur pengolahan yang baku. Hal hal yang penting dalam
membuat mutu produk tetap konsisten adalah sebagai berikut :
·
Pemilihan bahan baku keripik sangat krusial dan
penting. Bahan baku yang baik dan seragam akan menghasilkan rasa tekstur dan
penampilan yang sama. Misal jika keripik singkong menggunakan bahan dasar
singkong ketan merah maka semua harus dari varietas dan jenis yang sama. Bahkan
seharusnya untuk menjaga kontinutas perusahaan harus bekerjsama dengan petani
atau memiliki perkebunan sendiri untuk menjamin stabilitas dan keberadaan bahan
baku. Tidak semua singkong cocok, renyah dan enak rasanya. Memilih bahan baku
sangat penting karena kelangkaan bahan baku akan menjadi kendala, tidak bisa
bikin produk yang konsisten . jika produk tidak sama maka konsumen akan protes,
mutu yang tidak konsisten membuat nama franchise akan pudar. Selain bahan baku
bahan pendukung juga harus memiliki standard yang sama dan tidak mudah berganti
ganti.Misal jika garam satu merk sudah cocok jangan berganti merk lain bisa
jadi asinnya beda, bumbu satu merk juga begitu pun aneka jenis tepung dan
minyak goreng harus ditetapkan. Apa yang terjadi jika ada bahan yang tidak
sesuai standar, ditolak. Tidak digunakan.
·
Standard tahapan produksi yang sesuai dengan
resep yang sudah ditetapkan. Jika sudah ditemukan tahapan resep maka harus
dibuat urutan (cara pembuatan) dalam bentuk dokumen dan diajarkan ke karyawan
sehingga karyawan faham. Misal singkong dikupas sampai bersih misal dengan air
mengalir 3 kali, tiriskan lalu diiris dengan menggunakan mesin pengiris dengan
ketebalan misal 5 mm. digoreng di suhu
170 derajat dan seterus nya dimana semua tahapan penggunaan harus menggunakan
parameter yang terukur (tidak bisa kira kira), bisa dengan patokan suhu, waktu
atau alat ukur lainnya.
·
Sanitasi higin selama pembuatan keripik harus
diperhatikan. Peralatan dan ruangan harus bersih. Alat yang digunakan untuk
bahan mentah dilarang digunakan untuk bahan masak. Semakin bagus sanitasi higin
maka mutu dan awetnya keripik semakin lama. Kbersihan alat, karyawan dan produk
menjadi syarat utama.Jangan sampai ada complain produk keripik kotor karena
complain akan merusak citra produk keripik secara keseluruhan.
·
Pengemasan dan design kemasan yang bisa
melindungi keripik dari kerusakan karena udara. Kemasan yang baik dan kuat
menggunakan bahan kemasan food grade sehingga aman digunakan. Salah satu jenis
kemasan yang awat dengan menggunakan metalize, aluminium foil sampai kemasan PE
dan PP yang tebal sehingga udara tidak mudah masuk. Semakin ringkih dan tipis
kemasan maka produk juga gampang rusak.
Sablon atau printing yang baik harus diperhatikan sehingga keripik jauh
lebih informative dan menarik. Pengemasan harus dilakukan di ruang terpisah
sehingga terhindar dari kontaminasi debu atau kotoran.
·
Pembuatan bumbu tabur atau salut harus sesuai
dengan standar sehingga tingkat kepedasan yang diingin sesuai standard. Ukuran
level pedas ditetapkan sesuai dengan standard yang ditetapkan dan dilakukan
secara konsisten.
·
Penirisan yang tepat sangat penting karena
kandungan minyak yang banyak akan menimbulkan efek cepat berjamur. Kandungan
minyak yang berlemak memicu tumbuhnya jamur. Untuk menghilangkan jamur bisa
menggunakan mesin peniris sehingga minyak hilang.
·
Proses pengiriman produk dalam kemasan harus
dalam kondisi aman dan bebas dari benturan. Ada baiknya keripik dibungkus dalam
jumlah tertentu di master karton sehingga tidak saling bertindihan satu sama
lain jadi rusak secara fisik.
Merekayasa
Tingkat Kepedesan Keripik
Bahan keripik bisa dari pisang, singkong,ubi atau
talas namun bumbu salut atau tabur dengan menggunakan cabe dengan jenjang pedas
sesuai dengan ukuran. Bumbu tak harus balado, masih banyak bumbu local semacam
sambal cuko, sambal terasi atau kare bisa menjadi salah satu pilihan. Variasi
bumbu akan menjadikan konsumen penasaran. Aneka rasa modern mulai pizza, bbq
sampai teriyaki bisa jadi pilihan yang variatif.
Cabe menjadi bahan yang paling penting. Bisa
menggunakan cabe segar baik warna hijau, rawit merah atau cabe besar merah atau
menggunakan cabe kering sebagai bahan agar bisa ditaburkan. Selain salut gula
bisa juga menggunakan bubuk cabe.
Jenis cabe sangat variatif, dan menghasilkan rasa serta
tingkat kepedasan yang berbeda. Mendapatkan bahan baku dari cabe satu daerah
sangat penting dan berdasarkan variasi yang ditentukan. Ukuran tingkatan pedas
belum ada standar yang pasti. Tentukan untuk satu level misal setara dengan
sekian gram cabe merah, level dulu menambah sekian gram dan seterusnya. Ukuran
ini penting agar tingkat pedas konsisten di tiap level.
Bahan baku cabe sangat rentan dengan perubahan harga
yang kadang susah dikendalikan. Saat cabe panen bisa dibekukan atau dikeringkan
sebagai stok . Stok cabe yang aman menjadi titik krusial karena bisnis
keripiknya mengandalkan pada pedas.
Ada satu jenis cabe yang memiliki ukuran pedas dengan
satuan unit yang standar yakni capsicum oleoresin dengan tingkat kepedesan yang
variatif. Bisa berupa bubuk atau cairan. Capsicum oleoresin ini adalah hasil
tehnologi oleoresin sehingga cabe tinggal pedasnya saja yang diambil dari
proses semacam penyulingan. Bahan ini bisa ditambahkan dalam bumbu tabur atau
salut, tapi pastikan dulu apakah bahan tahan panas atau tidak. Untuk bahan yang
tidak tahan panas sebaiknya hindari suhu yang tinggi seperti suhu goreng. Cabe jenis ini memiliki rasa pedas tapi tidak
menghasilkan aroma khas cabe. Harganya jauh lebih murah dibanding cabe biasa.
Agar proses penaburan bubuk maksimal gunakan maltos atau carrier untuk
meratakan hasil taburan apalagi jika tingkat pedasnya sanga tinggi.
Monitoring Dan
Recall Product
Keripik pedas yang beredar di pasaran harus memiliki
catatan tersendiri, bisa dengan menggunakan kode produksi. Catatan sebagai
riwayat mulai dari keripik dibuat dari bahan misal singkong a dari daerah b
sampai pengemasan. Jika terjadi penyimpangan atau kerusakan, keripik sebaiknya
dipisahkan. Kode produksi ini memiliki fungsi tepat untuk menarik produk jika
terjadi kesalahan.
Monitoring adalah system yang dilakukan untuk
mengawasi makanan yang diproduksi muali dari awal sampai akhir bahkan di tangan
konsumen tetap sesuai standar. Jika terjadi penyimpangan dilaporkan dan lakukan
tindakan perbaikan. Keripik yang diolah mulai bahan baku datang dicek mutu ,
pembuatan bumbu dengan takaran dicek dengan benar, uji rasa sensoris test untuk
produk yang dibuat harus dilakukan secara sampling. Uji rasa memastikan bahwa
keripik yang dibuat sesuai dengan standard jangan sampai terjadi perubahan
karena salah produksi atau salah penanganan.
Mengapa Perlu
Manajemen Keripik Yang Baik ?
Franchise makanan tentu saja parameter utama untuk
memastikan customer kembali membelinya adalah rasa. Ketepatan rasa tidak bisa
dikendalikan dengan mengandalkan kemampuan tukang masak saja tapi harus dengan
system. Di dalam manajemen ada perencanaan, control sampai verifikasi. Tujuan
utama manajemen produksi adalah menghasilkan produksi tepat waktus sesauai
dengan quantity yang diminta dan spesifikasi produk keripik yang diinginkan.
Franchise yang baik dan bonafide akan menerapakan
manajemen produksi dan mutu, begitupun mitra akan merasa nyaman dan aman jika
usaha dikendalikan oleh manajemen bukan berdasarkan orang per orangan.
Kemampuan franchise keripik mengelola produksi serta mutu secara baik menjadi
andalan dan kepercayaan mitra. Dengan manajemen yang baik keripik bisa sampai
ke tangan konsumen dengan rasa yang tetap enak, aman dikonsumsi dan sesuai
dengan promise yang dijanjikan oleh merk (misal pedas, gurih, kemasan ok,
bentuk bulat dst).
Bagi mitra menanyakan kemampuan manajemen baik
produksi maupun human adalah wajib sehingga proses kerjasama bisa berlangsung
lama. Bagi pemilik franchise memiliki manajemen adalah syarat mutlak karena
manajemen adalah piranti utama untuk meluaskan usaha atau bekerjasama dengan
mitra agar lebih mudah.
0 komentar