FAKTA BAHWA DAGING SAPI BEKU LAYAK DI KONSUMSI # TIPS BERBELANJA DAGING CERDAS MEMILIH DAGING LOKAL APA IMPOR ? #ALA YUYUN ANWAR « YuyunAnwar.Com
pelatihan-kuliner-yuyun-anwar

Jumat, 17 Juni 2016

FAKTA BAHWA DAGING SAPI BEKU LAYAK DI KONSUMSI # TIPS BERBELANJA DAGING CERDAS MEMILIH DAGING LOKAL APA IMPOR ? #ALA YUYUN ANWAR

contoh 85 CL 

di pasar  yang jualan pun sambil merokok heheheh

Suka bingung menghadapi fenomina daging sapi yang melonjak tinggi saat hari besar misal lebaran, padahal pemerintah sudah melakukan operasi pasar.
Suka mengadili daging beku sebagai makanan yang tidak layak ? lalu berpaling dan mati matian mengejar daging segar di pasar padahal belum tentu mendapatkan yang baik juga.
Masih terjebak pada anggapan lama daging beku tidak bisa untuk membuat bakso atau rendang ? Itu mitos yang salah dan dipertahankan karena untuk kepentingan pasar.
Benarkah daging beku dan daging segar memiliki keunggulan masing masing ?. Saya sedikit berbagi tips kepada teman teman pengusaha kecil saat belanja daging.

Mengenal Tipe dan Jenis daging Sapi Beku Import.
Saya dengan jelas menyebut jika daging beku import jauh lebih fair berdasarkan pembagian mutu daging karena rata rata daging import memperlakukan harga berdasarkan kwalitas yang dimiliki. Sapi setelah disembelih dan mengalami proses chiling akan dibagi menjad potongan/cut sebagai berikut :
1. Primary cut, yakni potongan utama untuk premium food semacam steak yakni tenderloin atau sirloin. Harganya paing mahal
2. Secondari cut yakni potongan kwalitas daging menengah yang bisa digunakan untuk aneka olahan daging atau jenis makanan terntentu misal knuckle, brisket, blade, rib eye, gandik dan seterusnya yang kandungan lemaknya sedikit dan lemak alami dari bagian potongan daging tersebut. harganya lebih murah di banding primary cut. Jika sampai di distributor daging, harga bisa mencapai 90-120 ribuan. Sangat fair dan efisien karena kita bisa memilih jenis jenisnya . Tiap bagian daging dari sapi memiliki tingkat tekstur dan keempukan yang berbeda.
3. Boneless, yakni tetelan bagian dari potongan daging sapi bagian depan atau belakang yang biasanya dijual dalam bentuk blok frozen dengan kadar lemak yang variatif. Disini kita mengenal misalnya FQ 85 CL, yang artinya forquarter content lean dengan 85% daging, 15% lemak. Jika 75 CL artinya 75% daging dan 25% lemak. Ini tidak dikenal dalam pembagian potongan daging di Indonesia. semakin rendah CL semakin banyak lemak harganya juga semakin murah. Ini jauh lebih fair karena kita tahu beli daging dengan komposisi lemak
4. Jerohan dan Lemak, adalah bagian yang paling low grade sehingga nilai jualnya juga rendah.

Apa pedagang di pasar mengenal pembagian tersebut ? Apa semua orang sama fairnya menjual harga daging sapi berdasarkan mutu yang dijual. Ingat di pasar surabaya, pasar jakarta atau pasar dimanapun pembagian tidak sama. Ada yang menjual mahal tidaknya mutu daging berdasarkan jenis masakan . Nah loh....belum standard kan ?. Alhasil kita mengenal dipasar dengan tingkatan mutu sebagai berikut : daging untuk bakso, rendang, rawon, tetelan, urat, lemak atau bahkan karena misal di jatim ada masakan tahu campur lalu timbul kategori baru tahu campur, atau di bandung  karena banyak gepuk lalu muncul kategori daging gepuk.
Menyoroti daging tetelan,harusnya tetelan adalah sisa sisa potongan daging utama yang tentu saja harganya lebih rendah. Yang disebut tetelan harusnya tetap ada dagingnya, sayangnya kita belum punya standar berapa persen daging berapa lemak. Yang bahkan bikin kesal harga daging tetelan meroket hanya karena permintaan per baksoan yang makin tinggi sehingga jadi mahal lalu campurannya banyak lemak. Alhasil tetelan jaman dulu yang masiha ada semburat merah daging berubah jadi putih. Yang bikin aneh lagi adalah lemak sapi makin mahal bahkan menyamai harga daging boneles import karena munculnya olahan bakso murah yang butuh lemak, dulu lemak murah sekarang jadi mahal. Bayangkan pembagian mutu daging dengan konsekwensi harga berdsarkan permintaan pasar .

Pikirkan, jika kita membeli daging 75 CL jauh lebih berdaging dari pada membeli tetelan di pasar. faktanya di lapangan begitu ketika tidak mampu membeli diatas 120 ribu.

Daging beku secara mutu lebih terjamin karena dibekukan dengan suhu minus tinggi yang menjaga agar mutu daging tidak berkurang. Apa benar membuat bakso dengan daging beku hasilnya akan jelek. Jika anda seringkali mengikuti kelas saya, mindset ini akan berubah. Semakin beku semakin bagus hasil nya. Semakin dingin semakin terjaga kwalitas protein dan terjaga dari pertumbuhan bakteri. Tidak ada alasan yang menyebut bahwa daging beku turun kwalitas, jika dibekukan secara benar dan tepat. Bayangkan daging di pasar yang digantung biasanya tidak akan bisa bertahan lama karena saat dipasar terjadi kontaminasi dengan kotoran, baketeri terbuka dan lalat dan sebagainya yang pasti akan mempercepat pembusukan karena tidak ada rantai dingin.

Tulisan ini saya sampaikan agar teman teman pengusaha jangan ragu membeli yang beku. boleh daging beku impor boleh daging beku lokal. Tidak harus semua fresh sehingga pada akhirnya kita juga tidak mendapat mutu yang fair karena rebutan dengan sesama pembeli yang semua berasumsi fresh bagus.

Fenomina daging giling perlu diwaspadai, jika harganya lebih murah dan tidak masuk akal (harusnya daging giling lebih mahal daripada utuh karena value added) karena biasanya dari daging kwalitas yang turun lalu digiling atau dicampur lemak.

So, Lebaran nanti tidak perlu harus takut antri dan jadi korban kenaikan harga daging sapi yang meroket. Rendangpun bisa dibuat dari daging beku kok tinggal pilih jenisnya saja.

Semoga bermanfaat,
yuyun anwar

0 komentar