Yuyun Anwar,
Penulis buku dan konsultan kuliner
pangan
Konsultasi/kursus : Sms 08176456368, email
yuyun_anwar@yahoo.com
Makanan Oleh Oleh,Jangan Dianggap
Remeh !
Oleh
oleh atau buah tangan terlihat remeh, tapi selalu itu yang diharapkan ketika
bepergian. Sebuah kebiasaan lama yang sampai sekarang masih tetap dilakukan “
jangan lupa oleh olehnya ya !”, “wah ini pasti oleh olehnya ya”. Sebenarnya
dari kebiasaan itu ternyata berdampak psikologis bagi kita semua, terpacu untuk
membawakan oleh oleh dan ingin memberikan sesuatu kepada teman kerabat keluarga
karena sudah berpergian. Ada lagi satu
gaya hidup yang berkembang, bepergian apalagi acara plesiran adalah bagian dari bertambahnya kemakmuran. Oleh
oleh adalah barang bukti seseorang telah melakukan bepergian. Apapun bentuknya
ada satu hal yang membuat usaha ini tidak bisa dianggap remeh “oleh oleh adalah barang istimewa”.
Lima
tahunan terakhir ini boleh dikatakan berkembangnya bisnis makanan dan kuliner
yang ditandai sebagai puncak bahwa makan bukan hanya saja kebutuhan pokok
(perut lapar) saja tapi juga sebagai kebutuhan psikologis, makan adalah wisata.
Begitu berkembangnya usaha ini dengan ditandai banyaknya muncul chef celebrity
sampai petualangan kuliner, tak lain sebagai bentuk usaha makanan kuliner
mengalami peningkatan kwalitas dan kwantitas. Bisnis oleh oleh adalah bagian
dari kwalitas, bahwa oleh oleh tak sekedar makanan biasa yang ditenteng tapi
adalah ekpresi dan bukti gaya hidup. Istimewanya bisnis oleh oleh ini sayangnya
tidak ditangkap secara cerdas oleh pengusaha UKM. Padahal Bisnis oleh oleh
adalah bisnis yang paling cocok buat UKM.
Mengapa
usaha makanan oleh oleh itu begitu istimewa, analoginya sederhana, oleh oleh
adalah hadiah atau buah tangan yang diberikan kepada orang lain dengan harapan
membuat orang lain senang, atau maksud lain “celebrating to show” kepada orang
lain bahwa kita sudah bepergian ke tempat itu.
Value yang diusung makanan oleh oleh pasti harus dapat memenuhi harapan
pembeli. Sehingga sangat wajar makanan oleh oleh itu harus istimewa dan unik.
Bisnis makanan oleh oleh sangat jauh berbeda dengan makanan komoditas lainnya.
Berapapun akan dibeli asal istimewa, dimana harga kadang tidak jadi ukuran.
Branding Makanan Oleh Oleh Daerah,
Pentingkah ?
Tak
hanya produk ber merk yang perlu dibranding, bisnis oleh oleh makanan yang
sukses tak lepas dari upaya kita membranding produk yang dijual. Beberapa UKM
muncul menjadi pengusaha besar berawal dari usaha oleh oleh daerah berskala
kecil yang dikelola secara konsisten. Brand memberikan nilai lebih bukan
sekedar barang komoditas. Wajar ketika sambal bawang khas Surabaya, durian
pancake medan sampai gudek berani dibeli dengan nilai mahal karena brand yang
dibentuk dalam persepsi pembeli. Menurut Subiakto, brand memberikan emotional
benefit. Yang namanya keuntungan emosional, apapun akan dibeli (sudah cinta).
Lebih jauh oleh oleh daerah lebih cenderung focus pada komunal brand yakni branding
yang mewakili komunitas/kelompok tertentu. Komunal disini adalah daerah atau
komunitas local yang akan diwakili. Oleh oleh daerah sebaiknya mengusung
karakter dan potensi local daerah, bukan mengusung produk generic, sehingga
oleh oleh memang terkesan khusus dan hanya dimiliki daerah itu. Dibela dan
dinikmati oleh daerah/suku di lokasi tersebut.
Oleh
oleh daerah sebagai branding komunal akan mereduksi tingkat persaingan
dibanding produk generic lainnya. Bayangkan yang namanya nasi jamblang pasti
miliknya orang Cirebon, tidak mungkin disaingi oleh nasi jamblang versi
Jakarta, semua orang tahu nasi jamblang khas Cirebon. Yang namanya sambal mata
itu milik orang bali, makanya orang lebih percaya jika dibuat di bali bahkan
oleh orang bali sendiri. Sangat spesifik sehingga tidak menjadikan persaingan
luas dan ketat dari sisi bisnisnya. Yang namanya gudek pasti lebih keren jika
di yogya, dan akan tetap memiliki keistimewaan di banding gudeg yang diolah
daerah lain. Nah, ini menjadi bisnis yang relative kecil persaingan namun besar
keuntungan.
Branding
makanan oleh oleh dibangun dari pengalaman pembeli pertama kali saat melihat
dan merasakan oleh oleh yang kita jual. Jika pengalaman itu berkesan disitulah
branding dibangun. Untuk selanjutnya orang akan loyal, saat berkunjung akan
membeli lagi bahkan dengan mudahnya ia menjadi marketing teller, yang dengan
sepenuh hati menceritakan keunggulan oleh oleh kita (word of mouth power).
Dengan cara ini brandingpun bisa dilakukan tanpa iklan dan promosi biaya
tinggi.
Tips
Mendesign Makanan Oleh Oleh Daerah
Untuk
membuat makanan oleh oleh terkesan istimewa beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah :
- Potensi local bahan baku, sebaiknya focus pada potensi bahan baku yang ada di daerah anda. Misal jika di lokasi anda banyak tanaman singkong, oleh olehnya bisa olahan singkong., jika hasil laut sebaiknya kerupuk seafood. Toraja begitu kuat dengan branding kopinya karena penghasil kopi. Medan begitu terkenal dengan durian karena sumatera penghasil durian. Sementara lampung terkenal dengan keripik pisangnya karena penghasil pisang. Potensi bahan baku biasanya bisa digunakan sebagai pilihan jika daerah tidak memiliki kekayaan kuliner yang unik.
- Mengusung karakter atau kekayaan local daerah perlu dilakukan sebagai daya tarik utama. Bangga dengan kekayaan local adalah awal dari bisnis oleh oleh daerah. Sate ayam ponorogo, rendang padang, coto makasar atau rawon di Jawa Timur adalah kekayaan local yang bisa diusung. Gali kuliner local anda pada saat ingin mendesign bisnis oleh oleh daerah, tak perlu melirik daerah lain. Fokus dan cari kebiasaan local dan usung dalam bentuk produk makanan.
- Konsistensi mutu makanan yang baik akan menjadikan usaha oleh oleh anda tetap digemari karena ukuran loyalitas makanan adalah di rasa. Buat manajemen mutu yang bisa mengendalikan usaha anda.
- Kemasan menarik dan mudah dibawa, karena oleh oleh selalu dibawah kemanapun sebaiknya makanan dikemas menarik dan handy. Handy penting sebab oleh oleh jika sudah dibawa membuat orang malas membelinya. Menarik karena oleh oleh harus istimewa.
Contoh Praktek Usaha Membuat Oleh
Oleh Khas Daerah
Misal di daerah Pantai Sumatera yang
banyak memilik kelapa bisa membuat oleh oleh daerah dengan menggunakan bahan
dari kelapa sebagai penghasil potensi daerah. Karena sumatera terkenal dengan
bumbu baladonya maka abon dibuat rasa balado. Penambahan balado untuk
menunjukan kuliner local
Perhitungan Harga Pokok
Abon Kelapa Balado
|
|||
Nama Bahan
|
Jumlah/gr
|
harga/kg
|
Total/Biaya/Rp
|
Kelapa Parut
|
300.00
|
8,000.00
|
2,400.00
|
cabe merah
|
50.00
|
12,000.00
|
600.00
|
Laos
|
10.00
|
4,000.00
|
40.00
|
Garam
|
4.00
|
1,500.00
|
6.00
|
gula merah
|
30.00
|
12,000.00
|
360.00
|
bawang merah
|
30.00
|
15,000.00
|
450.00
|
bawang putih
|
20.00
|
15,000.00
|
300.00
|
Merica
|
1.00
|
45,000.00
|
45.00
|
daun jeruk
|
1.00
|
30,000.00
|
30.00
|
Daun salam
|
2.00
|
5,000.00
|
10.00
|
Cabe rawit kering kasar
|
20.00
|
45,000.00
|
900.00
|
Total jumlah
|
468.00
|
|
5,141.00
|
Jumlah biaya untuk
|
|
|
|
Setelah digoreng r= 35%*
|
163.80
|
gr
|
|
Harga kg
|
|
|
31,385.84
|
Analisa Biaya
Operasional Per Hari Abon kelapa
balado
|
|||
Perkiraan Penjualan
40 pack x 100 gr = 4 kg abon jadi
|
|||
Pengeluaran Biaya
produksi 40 pack
|
|||
Bahan Abon kelapa
|
Rp.
|
125,543.35
|
|
Upah karyawan
|
Rp.
|
35,000.00
|
|
Bahan Bakar
|
Rp.
|
10,000.00
|
|
Kemasan toples +
label (Rp. 1000 x 40)
|
Rp.
|
40,000.00
|
|
Listrik
|
Rp.
|
1,000.00
|
|
Biaya Lain Lain
|
Rp.
|
5,000.00
|
|
Total Pengeluaran
|
Rp.
|
216,543.35
|
|
Harga Pokok Per toples
|
Rp.
|
5,413.58
|
|
Harga Jual Per toples*
|
Rp.
|
9,000.00
|
|
ANALISA KEUNTUNGAN
PER HARI
|
|||
Penjualan 40 pack x
harga jual
|
Rp.
|
360,000
|
|
Perkiraan Keuntungan per hari
|
|||
Penerimaan – pengeluaran
|
Rp.
|
143,457
|
*Karena
Harga oleh oleh bernilai besar, penjualan bisa di kisaran Rp. 15,000 – 20,000
per 1 ons dalam kemasan unik, pembeli pasti rela. Bayangkan keuntungan yang
anda dapatkan.
Cara
Membuat : Kelapa dihilangkan bagian kulitnya sampai bersih. Parut kasar dengan
menggunakan parutan khusus. Jika parutan terlalu kecil akan terkesan seperti
serundeng dan butiran akan mengecil . Parutan lebar namun harus tipis sehingga
tidak keras saat kering. Cabe merah, laos, garam, gula merah, bawang merah,
bawang putih, tumbah dihaluskan. Tumis dengan sedikit minyak sampai harum,
masukkan potongan daun salam dan jeruk. Tambahkan parutan kelapa. Aduk sampai
tercampur rata. Pencampuran dengan menggoreng dimaksudkan agar hasil bumbu
meresap. Tambahkan potongan cabe kering. Kecilkan api , aduk sampai agak
mengering. Angkat. Tiriskan minyaknya dengan menggunakan tissue atau kain
sampai kering. Agar hasil maksimal abon dioven sampai benar kering dan renyah.
Suhu oven jangan terlalu tinggi karena proses terakhir ini hanya untuk menyempurnakan
pengeringan bukan pemasakan. Dinginkan. Kemas dalam toples PET yang bagian
bawahnya dialasi dengan kertas kue. Tambahkan abon, tutup lalu rapatkan dengan
menggunakan selotip sehingga tidak ada udara yang masuk. Beri label. Abon
kelapa siap dijual.
0 komentar