Mengenal
Manajemen Pengolahan Bahan Penyetan Agar Konsisten
Yuyun
Anwar
Food
Consultant, Praktisi Pangan dan Pendampingan Usaha Pangan
Konsultasi
: yuyun_anwar@yahoo.com,
tw: yuyun_anwar sms : 08176456368
Standarisasi
dan Konsitensi Bahan Baku Penyetan
Merupakanan penyetan merupakan jenis makanan yang
berkembang akhir akhir ini dari perpaduan masakan tradisional dengan
menggunakan sambal sebagai pelengkap utama dari bahan utama lauk yang akan
disajikan. Penyetan pengertian adalah menggunakan peralatan dapur tradisional
dengan cobek lalu dipenyet/ditumbuk sehingga bentuk asli atau fisiknya jadi
berantakan atau gepeng.
Bahan baku penyetan sangat variatif, jika masa lalu
yang ngetop adalah ayam sekarang penyetan bervariasi mulai ikan, daging, iga,
udang bahkan sampai siomay dan bakso. Yang ditonjolkan tetap adalah sambal yang
mewadahi bahan utama.
Ayam salah satu contoh, adalah bahan utama dimana
jika kita akan membuat usaha franchise otomatis bahan baku ayam harus sama dan
konsisten dari sisi bentuk, penampilan, rasa dan tekstur. Sebaiknya dibuat
dalam jumlah banyak sehingga bisa disebar dan disajikan kapanpun di tiap
outlet. Selain ayam bahan berupa empal,bakso, ikan dan seterusnya juga harus
dibuat seragam dan sama.Inti dari sebuah usaha penyetan dengan banyak cabang
adalah customer harus merasakan masakan yang sama standardnya dimanapun orang
membelinya.
Beberapa usaha franchise mengambil kebijakan membuat
system dengan memberikan outlet untuk
memasak sendiri bahan baku dengan persyaratan yang ditentukan. Mereka
diperbolehkan mengambil bahan baku local untuk digunakan sebagai bahan baku
yang disajikan. Kebijakan ini memang lebih efisien karena tidak terpusat, hanya
bumbu dan beberapa kondimen saja dikirim dari pusat. Tapi pengendalian mutu dan
control harus benar benar konsisten dilakukan jika tidak maka,rasa atau
teksturnya misalnya bisa berbeda karena salah prosedur atau handling.
Yang paling baik adalah menyediakan stok bahan baku
yang sudah diawetkan dari pusat sehingga cabang tidak ribet harus memasak
sendiri . Cabang tinggal masak ulang saja. Untuk menghindari terjadinya
kekeliruan dalam dalam system penyajian masakan penyet dan mempertahankan
kwalitas yang disajikan maka bahan baku harus diawetkan sehingga standard dan
kapanpun, untuk kemudahan bisa dikendalikan. Jangan sampai masalah bahan baku
menjadi kendali akhirnya mitra kecewa karena menu kosong. Jika bahan baku
tersentral dengan baik maka kesalahan akibat pengadaan bahan local bisa
dihindari. Kebijakan mana yang diambil terserah dengan masing masing pengusaha
karena kemampuan manajemen usahanya pasti juga tidak sama.
Sambel, adalah pelengkap paling penting dalam
penyajian ayam penyet. Jika keunggulan menu yang disajikan adalah menyajikan
sambel dalam bentuk dadakan atau segar , maka training pembuatan sambal segar
di setiap cabang harus benar benar akurat dan terukur. Training sumber daya dan
spesifikasi bahan yang tepat harus benar benar dipertahankan.
Jika sambel yang disajikan dalam bentuk awetan,
sambel bisa dibuat di pusat lalu dikirim ke tiap outlet yang tersebar sehingga
out let tinggal menyajikan ulang.
Manajemen
Produksi dan Mutu, syarat utama Franchise Penyetan
Franchise makanan tentu saja parameter utama untuk
memastikan customer kembali membelinya adalah rasa. Ketepatan rasa tidak bisa
dikendalikan dengan mengandalkan kemampuan tukang masak saja tapi harus dengan
system. Di dalam manajemen ada perencanaan, control sampai verifikasi. Tujuan utama
manajemen produksi dan mutu adalah menghasilkan produksi tepat waktu sesauai
dengan quantity yang diminta,spesifikasi kan dan kwalitas yang terjaga dari
hulu hilir. Franchise yang baik dan bonafide akan menerapakan manajemen
produksi dan mutu, begitupun mitra akan merasa nyaman dan aman jika usaha
dikendalikan oleh manajemen bukan berdasarkan orang per orangan. Kemampuan
franchise mengelola produksi serta mutu
secara baik menjadi andalan dan kepercayaan mitra. Dengan manajemen yang baik penyetan
bisa sampai ke tangan konsumen dengan rasa yang tetap enak, aman dikonsumsi dan
sesuai dengan promise yang dijanjikan.
Bagi mitra menanyakan kemampuan manajemen baik
produksi dan mutu maupun human adalah
wajib sehingga proses kerjasama bisa berlangsung lama. Bagi pemilik franchise
memiliki manajemen adalah syarat mutlak karena manajemen adalah piranti utama
untuk meluaskan usaha atau bekerjasama dengan mitra agar lebih mudah.
Sebuah usaha franchise ayam penyetan tidak bisa
bergantun pada tukang masak atau karena ada satu orang yang memiliki kemampuan
membuat sambal enak. Sambal enak harus bisa dibuat siapapun dalam kondisi
dimana dan kapanpun. Pentingnya manajemen produksi adalah kemampuan membuat
masakan sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang ditetapkan. Efisiensi dan
produktivitas punya peran penting. Masakan yang tidak bisa dibuat
manufacturable tidak usah dibuat franchise apalagi dengan jumlah outlet yang
banyak. Manajemen mutu untuk menjamin bahwa masakan yang dinikmati konsumen itu
taste nya standard enak seperti yang ditetapkan serta aman dan layak
dikonsumsi. Dua bagian ini menjadi pilar penting ketika usaha franchise
penyetan sudah memiliki puluhan bahkan ratusan outlet. Proses pengendalian
manajemen mutu bisa menggunakan prinsip berdasarkan food safety dan HACCP
(hazard analysis critical control point) dimana manajemen mutu bisa
mengendalikan lebih awal terjadinya bahaya ancaman pangan. Efek bahaya pangan berupa keracunan, sakit
atau meninggal dunia akan merugikan konsumen sehingga merusak citra franchise
konsumen.
Standarisasi
Bahan Baku
Mutu yang konsisten adalah syarat mutlak untuk
menjual produk dengan cara franchise. Konsistensi produk bisa terwujud jika
perusahaan memilik prosedur pengolahan yang baku. Hal hal yang penting dalam
membuat mutu produk tetap konsisten adalah sebagai berikut :
·
Pemilihan bahan baku penyetan sangat penting.
Bahan baku yang baik dan seragam akan menghasilkan rasa tekstur dan penampilan
yang sama. Jika yang dijual adalah ayam penyet,mutu bahan baku harus dibuat
standard dan paten. Ayam yang digunakan harus jelas spesifikasinya dan tidak
menerima jenis yang tidak sesuai yang ditetapkan. Misalnya jika ayam yang
ditetapkan dengan berat 800 gr jenis pejantan karkas maka semua permintaan
bahan baku ke supplier dengan syarat itu. Ayam yang dibeli harus bagus, tidak
bau, suhu dingin maka harus dipastika ayam yang diterima harus sesuai
aturan.Jika tidak sesuai ditolak. Bahan terasi, garam , bawang dan seterusnya
harus dibuat sama dan standard tidak boleh berganti ganti seenaknya. Pemilihan
supplier yang konsisten menjaga mutu sangat penting. Supplier yang baik dan
bisa bekerja sama akan menjadi asset yang besar.
·
Standard tahapan produksi yang sesuai dengan
resep yang sudah ditetapkan. Jika sudah ditemukan tahapan resep maka harus dibuat
urutan (cara pembuatan) dalam bentuk dokumen dan diajarkan ke karyawan sehingga
karyawan faham. Misal ayam dipotong menjadi 4 , lalu diungkep sesuai prosedur
dan seterusnya. Digoreng di suhu 170 derajat dan seterus nya dimana semua
tahapan penggunaan harus menggunakan parameter yang terukur (tidak bisa kira
kira), bisa dengan patokan suhu, waktu atau alat ukur lainnya.
·
Sanitasi higin selama pembuatan keripik harus
diperhatikan. Peralatan dan ruangan harus bersih. Alat yang digunakan untuk
bahan mentah dilarang digunakan untuk bahan masak. Semakin bagus sanitasi higin
maka mutu dan awetnya bahan semakin
lama. Kbersihan alat, karyawan dan produk menjadi syarat utama. Penyimpanan
dengan suhu beku pada bahan baku ayam, daging atau ikan dapat memperpanjang
shel life makanan, tapi jika sanitasi tidak diperhatikan maka kontaminasi dari
kotoran akan mempercepat proses pembusukan.
·
Pengemasan
yang baik bisa melindungi bahan
dari kerusakan selama masa simpan . Kemasan yang baik dan kuat
menggunakan bahan kemasan food grade sehingga aman digunakan. Salah satu jenis
kemasan yang awat dengan menggunakan metalize, aluminium foil sampai kemasan PE
.Pengemasan harus dilakukan di ruang terpisah sehingga terhindar dari
kontaminasi debu atau kotoran. Karyawan yang mengemas produk jadi harus
diperlakukan khusus . Suhu ruang kemas sebaiknya dingin.
·
Pembuatan bumbu marinasi harus sesuai dengan standar. Sambal yang
dibuat harus tertakar sehingga tingkat
kepedasan yang diingin sesuai standard. Apabila menggunakan ukuran level pedas
ditetapkan sesuai dengan standard yang ditetapkan dan dilakukan secara
konsisten.
·
Proses pengiriman produk dalam kemasan harus
dalam kondisi aman dan bebas dari benturan. Rantai dingin adalah kunci utama
dari penyimpanan beku. Bahan baku penyetan yang dikirim harus dikirim
menggunakan fasilitas truck refrigerator, tambahan dry ice atau blue ice
sehingga makanan yang dikirim tetap dingin. Selama dingin pertumbuhan bakteri
bisa dihambat.
0 komentar